LAPORAN PRAKTIKUM
BIOLOGI
(SEL)
MENGAMATI
SEL HIDUP PADA TUMBUHAN DAN SEL MATI
Oleh:
Nama : Naila Rizqi
Barokah
No. Urut : 21
Kelompok : 5
SMA NEGERI 1 KEBUMEN
2012/2013
I.
JUDUL
DAN TANGGAL PRATIKUM
a.
Judul kegiatan : Mengamati sel hidup pada tumbuhan
dan sel mati
b. Tanggal
praktikum : 2 Agustus 2012
II.
TUJUAN
PERCOBAAN
a. Mengamati
perbedaan sel mati dan sel hidup.
III.
DASAR
TEORI
Sel merupakan unit organisasi terkecil yang menjadi dasar kehidupan dalam arti
biologis. Semua fungsi kehidupan diatur dan berlangsung di dalam sel. Struktur
sel dan fungsi-fungsinya secara menakjubkan hampir serupa untuk semua
organisme, namun jalur evolusi yang ditempuh oleh masing-masing golongan besar
organisme (Regnum) juga memiliki kekhususan sendiri-sendiri. Sel-sel prokariota
beradaptasi dengan kehidupan uniselular sedangkan sel-sel eukariota beradaptasi
untuk hidup saling bekerja sama dalam organisasi yang sangat rapi.
Beberapa ahli telah mencoba
menyelidiki tentang struktur dan fungsi sel, dan kemudian muncullah beberapa
teori tentang sel. Sejarah ditemukannya teori tentang sel diawali penemuan
mikroskop yang menjadi sarana untuk mempermudah melihat struktur sel. Berbagai
penelitian para ahli biologi, antara lain seperti berikut.
1.
Robert Hooke (1635-1703)
Ia mencoba melihat struktur sel pada
sayatan gabus di bawah mikroskop. Dari hasil pengamatannya diketahui terlihat
-rongga yang dibatasi oleh dinding tebal. Jika dilihat secara keseluruhan,
strukturnya mirip sarang lebah. Satuan terkecil dari rongga tersebut dinamakan
sel.
2. Schleiden (1804-1881) dan T.
Schwann (1810-1882)
Mereka mengamati sel-sel jaringan
hewan dan tumbuhan. Schleiden mengadakan penelitian terhadap tumbuhan. Setelah
mengamati tubuh tumbuhan, ia menemukan bahwa banyak sel yang menyusun tubuh
tumbuhan. Akhirnya ia menyimpulkan bahwa satuan terkecil dari tumbuhan adalah
sel. Schwann melakukan penelitian terhadap hewan. Ternyata dalam pengamatannya
tersebut ia melihat bahwa tubuh hewan juga tersusun dari banyak sel.
Selanjutnya ia menyimpulkan bahwa satuan terkecil dari tubuh hewan adalah sel.
Dari dua penelitian tersebut keduanya menyimpulkan bahwa sel merupakan unit
terkecil penyusun makhluk hidup.
3.Robert
Brown
Pada tahun
1831, Brown mengamati struktur sel pada jaringan tanaman anggrek dan melihat
benda kecil yang terapung-apung dalam sel yang kemudian diberi nama inti sel
atau nukleus. Berdasarkan analisanya diketahui bahwa inti sel selalu terdapat
dalam sel hidup dan kehadiran inti sel itu sangat penting, yaitu untuk mengatur
segala proses yang terjadi di dalam sel.
4. Felix
Durjadin dan Johannes Purkinye
Pada tahun
1835, setelah mengamati struktur sel, Felix Durjadin dan Johannes Purkinye
melihat ada cairan dalam sel, kemudian cairan itu diberinya nama protoplasma.
5. Max
Schultze (1825-1874)
Ia menegaskan
bahwa protoplasma merupakan dasar-dasar fisik kehidupan. Protoplasma merupakan
tempat terjadinya proses hidup.
Dari
pendapat beberapa ahli biologi tersebut akhirnya melahirkan beberapa teori sel
antara lain:
a. sel
merupakan unit struktural makhluk hidup;
b. sel
merupakan unit fungsional makhluk hidup;
c. sel
merupakan unit reproduksi makhluk hidup;
d. sel
merupakan unit hereditas.
IV.
ALAT
DAN BAHAN
a. Alat-alat
Ø Microskop
Ø Kaca objek
Ø Kaca penutup (the glass)
Ø Pipet tetes
Ø Pinset
Ø Silet tajam
Ø Tusuk gigi
|
b.
Bahan-bahan
Ø
Air
Ø Bawang merah
Ø Bawang putih
Ø Styrofoam
Ø Gabus
Ø Rhoe discolor
|
V.
CARA
KERJA
•BAWANG MERAH
1. Siapkan bawang merah dan kupas kulit terluarnya.
2. Kemudian kupas bagian daging buahnya lalu ambil
bagian yang berupa lembaran tipis pada
permukaan bawang.
3. Siapkan kaca objek dan kaca penutup.
4. Pada kaca objek , teteskan air secukupnya.
5. Letakkan bagian bawang yang akan diamati pada kaca
objek yang telah di tetesi air dan tutup dengan kaca penutup.
6. Letakkan objek bawang tersebut pada meja preparat
7. Amati
dengan mikroskop dengan perbesaran 10 kali pada lensa objektif. Setelah dapat,
amati lagi dengan perbesaran 40 kalipada lensa objektif.
•BAWANG PUTIH
1. Siapkan bawang putih dan kupas kulit terluarnya.
2. Irislah bagian bawang putih tersebut secara membujur dengan silet setipis
mungkin agar mudah diamati.
3. Siapkan kaca objek dan kaca penutup.
4. Pada kaca objek , teteskan air secukupnya.
5. Letakkan bagian bawang yang akan diamati pada kaca
objek yang telah di tetesi air dan tutup dengan kaca penutup.
6. Letakkan objek bawang tersebut pada meja preparat
7. Amati
dengan mikroskop dengan perbesaran 10 kali pada lensa objektif. Setelah dapat,
amati lagi dengan perbesaran 40 kalipada lensa objektif.
•STYROFOAM
1. Siapkan stryrofoam bersih.
2. Irislah bagian styrofoam tersebut secara membujur
dengan silet setipis mungkin agar mudah diamati.
3. Siapkan kaca objek dan kaca penutup.
4. Pada kaca objek , teteskan air secukupnya.
5. Letakkan bagian styrofoam yang akan diamati pada
kaca objek yang telah di tetesi air dan tutup dengan kaca penutup.
6. Letakkan objek styrofoam tersebut pada meja
preparat
7. Amati
dengan mikroskop dengan perbesaran 10 kali pada lensa objektif. Setelah dapat,
amati lagi dengan perbesaran 40 kalipada lensa objektif.
•GABUS
1.Siapkan
gabus.
2.Irislah
bagian gabus tersebut secara membujur dengan silet setipismungkin agar mudah
diamati.
3.Siapkan
kaca objek dan kaca pentup.
4.Pada kaca
objek , tetesi air terlebih dahulu secukupnya.
5.Kemudian letakkan
irisan gabus di atas kaca objek yang telah ditetesiair dan tutup dengan kaca
penutup.
6.Letakkan
objek gabus tersebut pada meja preparat.
7.Amati dengan mikroskop dengan perbesaran 10 kali
pada lensaobjektif. Setelah terlihat , amati lagi dengan perbesaran 40 kali
pada lensaobjektif.
•RHOE
DISCOLOR
1.Siapkan
rhoe discolor.
2.Irislah
bagian rhoe discolor tersebut secara membujur dengan silet setipis mungkin agar
mudah diamati.
3.Siapkan
kaca objek dan kaca pentup.
4.Pada kaca
objek , tetesi air terlebih dahulu secukupnya.
5.Kemudian
letakkan irisan rhoe discolor di atas kaca objek yang telah ditetesiair dan
tutup dengan kaca penutup.
6.Letakkan
objek rhoe discolor tersebut pada meja preparat.
7.Amati dengan mikroskop dengan perbesaran 10 kali
pada lensa objektif. Setelah terlihat , amati lagi dengan perbesaran 40 kali
pada lensa objektif.
VI.
HASIL
NO.
|
SEL
|
GAMBAR
|
GAMBAR
|
1.
|
Bawang
merah
|
|
|
2.
|
Bawang
putih
|
|
|
3.
|
Styrofoam
|
|
|
4.
|
Gabus
|
|
|
5.
|
Rhoe
discolor
|
|
|
VII.
PEMBAHASAN
1)
Pada sel
hidup (bawang merah)
Bentuk sel epidermis bawang merah seperti balok yang disusun miring. Sel epidermis bawang merah termasuk sel hidup, karena sel
bawang merah mempunyai inti sel, memliki cairan di dalamnya dan ada aktivitas
yang terjadi di dalamnya seperti pertukaran zat dalam sel. cairan yang ada di
dalam sel epidermis bawang merah disebut nukleoplasma. Fungsi cairan
nukleoplasma adalah untuk melindungi vakuola. Bawang merah memiliki
struktur yang jauh lengkap dari pada sel mati, yaitu memiliki, inti sel,dinding
sel,kloroplas,membran sel, dan sitoplasma. Sel pada bawang merah berwarna merah
mudah, hal ini di sebabkan karena bawang merah mengandung plastid yang
menghasilkan kloroplas. Adapun epitel pada bawang merah mempunyai tiga bagian
yaitu membran plasma, inti sel, dan sitoplasma. Sel pada bawang merah dan
epitel mempunyai peran yang cukup penting bagi kelangsungan hidup.
2) Pada sel mati (gabus)
Bentuk sel-sel gabus adalah segi delapan, tetapi ada juga yang
bentuknya seperti segi lima
atau segi enam. Sel gabus termasuk sel mati
karena sel gabus tidak memiliki isi, tidak memiliki inti sel dan tidak ada
aktivitas yang terjadi. Pada se mati hanya terdapat dinding sel sementara
bagian yang lain kosong. Sel mati ini tidak berperan bagi kehidupan.
3) Pada sel
hidup (Rhoe discolor)
Rhoeo
mempunyai jaringan yang terdiri dari sel-sel yang bentuknya sama dapat juga
melakukan fungsi khusus yang dapat juga bersama jaringan lain membentuk fungsi
yang lebih kompleks. Pertumbuhan darai tana,mn ini sangat penting pada
aktivitas jaringan meristem. Dan jaringanya terbagi dua yang berdasarkan
kemampuan untuk tumbuh dan memperbanyak diri yaitu jaringan meristem dan
jaringan yang permanen. ada beberapa organel sel bawang merah yang terlihat di
bawah mikroskop yaitu : Dinding Sel, Epidermis, Stomata,sel penjaga
VIII.
KESIMPULAN
1. Struktur sel
hidup adalah ruang sel yang berisi nukleus, sitoplasma, dan antar selnya dibatasi oleh dinding sel.
2. Struktur sel
mati adalah ruang sel yang di dalamnya kosong karena organ-organ selnya telah
mati dan mempunyai dinding sel untuk membatasi sel satu dengan sel yang
lainnya.
IX.
DAFTAR
PUSTAKA
Kebumen, 15 Agustus
2012
Praktikan
Naila Rizqi Barokah
NIS.
15221
menurut saya, akan lebih baik jika jangan memberikan contoh laporannya secara langsung, karena akan membuat orang lain malas berpikir... hehe
BalasHapusoiya, jangan lupa follow http://galihrenandi.blogspot.com/
terimakasih atas mencantumkannya nama my blog di daftar pustaka Anda..
BalasHapusjangan lupa follow my blog..:-)
www.aan888.blogspot.com
thx a lot..visit my blog again..^_^